Masalah yang kemudian timbul adalah bagaiamana nasib siswa
yang berada dikelas tidak faforit?? Apakah kemudian mereka tidak berarti
apa-apa?? Tentu konsepnya tidak begitu. Kelas
faforit dan tidak merupakan salah satu startegi untuk lebih
meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Dengan siswa siswi yang mempunyai
kemampuan sama maka pengajar akan dengan mudah mengaplikasikan startegi
pengejaran dengan tujun akhir pemahaman siswa. Selain itu kebaikan lain adalah
lebih mudah dalam menentukan target nilai.
Untuk sekolah-sekolah yang berstandar baik konsep seperti
itu sudah biasa. Dalam tanda kutip sudah umum dan tentu tidak ada masalah namun
untuk berapa sekolah tentu hal itu kurang baik. Untuk tingkkat sekolah tingkat
pertama dan sekolah menenah hal itu juga tidak masalah namun untuk sekolah
dasar yang rata-rata disetiap keluarahan atau desa ada sepertinya pemilahan
kelas faforit perlu diprtimbangkan. alasannya tentu karena pada usisa sekolah tingkat dasar keilmuan belum terlalau diutamakan yang pentingmoral mereka dulu. jadi bila sekolah dasar menerapkan kelas faforit, takutnya malah sekolah itu tidak faforit karena mencetak anak yangdi just tidak faforit...
paham kan maksud saya ?????
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !