bincang santai tentang Pemimpin

Ada sebuah Dalil yang menurut saya menarik untuk mengawali pembahasaan mengenai judul diatas. Adapun dalilnya sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sabdanya:

 َ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْإِمَامُ الْأَعْظَمُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْ

رَعِيَتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْؤُولَةٌ عَنْهُمْ، وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Kalian semua adalah pemimpin, bertanggung jawab atas kepemimpinannya, Amir yang dipilih oleh manusia adalah pemimpin, dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi keluarganya, dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan anak suami, dia akan ditanya tentang kepemimpinannnya, seorang budak menjadi pemimpin untuk memelihara harta majikannya, diapun akan ditanya tentang hartanya, ketahuilah masing-masing kalian adalah pemimpin, kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. (HR. Bukhari 2368).

Dalil tersebut kiranya sangat cocok saya kaitkan dengan konteks yang belakangan terjadi di “MINHA Minggirsari”. Setelah terjadi kekosongan kepala sekolah lantaran pindah tugasnya kepala sekolah yang lama. Pihak sekolah mendesak pihak yayasan untuk segera mencarikan penggantinya. Awalnya yayasan mengatakan akan mengangkat kepala sekolah dari dewan guru, namun nyatanya kebanyan dewan guru merasa belum siap untuk menggantikan posisi kepala. Belum siapnya tentu sangat berfariasi alasanya namu benang merahnya sama, yakni merasa belum mampu untuk menjadi nakoda dalm perjalanan menuju “MINHA Minggirsari” menuju kejayaan.

Alhamdulilah selang waktu berlalu seperti istilah jawa “cucuk marani sunduk” yang artinya sesuatu yang datang tepat pada waktunya. Dari kementrian agama mengirimkan rekan guru PNS untuk ditempat di “MINHA Minggirsari”. Hal itu reflek saja digunakan untuk meminta beliau sebagai kepala sekolah yang baru.

Petimbanganya tentu tidak hanya satu dua poin. Pihak sekolah dan yayasan faham akan pentingnya jiwa kepemimpinan dan kwalitas kepemimpinan haruslah ada dalam jabatan kepala sekolah. Pemimpin merupakan panutan dan uswatun hasanah. Kalau memimpin diri sendiri aja belum sanggup ya jangan menjadi pemimpin. Jaman sekarang banyak orang yangg ingin menjadi pemimpin namun tidak punya cukup kelebihan untuk menjadikanya seorang pemimpin. Namun banyak juga yan layak menjadi pemimpinnamun dianya antipati untuk dijadikan pemimpin. Aneh sekali ya.

Ya semoga saja kepemimpinan kepala sekolah yangbaru ini bisa membawa kejayaan bagi “MINHA Minggirsari”.

Catatan:

Setiap orang sebenarnya pemimpin, pemimpin adalah panutan jadi siapapun orang yang ditakdirkan jadi pemimpin kita harus menaatinya.